
Rusia Desak Keanggotaan Negara Asia di Dewan Keamanan PBB Ditambah, Kenapa?
NEW YORK, iNews.id – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengusulkan agar keanggotaan Dewan Keamanan PBB diperluas ke negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Pasalnya, penambahan anggota dari ketiga kawasan tersebut dapat merespon perkembangan situasi geopolitik modern.
“Multilateralisme sejati menuntut adaptasi PBB terhadap tren objektif menciptakan arsitektur multipolar dalam hubungan internasional,” kata Lavrov, dalam pidatonya di Markas Besar PBB, New York, Senin (24/4/2023).
Reformasi di Dewan Keamanan PBB, lanjut Lavrov, harus dipercepat dengan memperluas perwakilan negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Menurut Lavrov, keanggotaan Dewan Keamanan PBB saat ini tidak seimbang. Perwakilan dari negara-negara Barat sangat mendominasi sehingga mempengaruhi kebijakan dalam menyikapi setiap perkembangan.
“Representasi Barat yang berlebihan saat ini di badan-badan penting PBB merusak prinsip multipolaritas,” kata Lavrov.
Ia tidak menyebut beberapa negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang layak menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Lavrov juga tidak menyebutkan kuota ideal untuk negara anggota tidak tetap di kawasan yang dia sebutkan.
Dewan Keamanan PBB terdiri dari lima anggota tetap dengan hak veto, yaitu Prancis, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, dan China. Selain itu terdapat 10 anggota tidak tetap yang dipilih setiap 2 tahun oleh Majelis Umum PBB.
Ke-10 anggota tidak tetap tersebut terdiri dari lima negara Afrika dan Asia, satu negara Eropa Timur, dua negara Amerika Latin, dan dua negara Eropa Barat.
Swiss dan Malta saat ini menjabat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, sehingga Barat memiliki lima kursi, lebih banyak dari wilayah lainnya.
Jepang, yang juga merupakan sekutu dekat AS, juga termasuk di antara 10 anggota tidak tetap saat ini.
Editor: Anton Suhartono
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel:
Konten di bawah ini disajikan oleh Pengiklan. Wartawan iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.