
Rantis Maung Ide Inovatif Menhan Prabowo
JAKARTA, iNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kendaraan operasional (ranop) satuan 4×4 WD TNI terbaru produksi PT Pindad pada Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan (Kemhan) 2023, Rabu (18/1/2023). Kendaraan taktis (rantis) itu diberi nama ‘Maung’.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengatakan, Maung yang ditampilkan dalam rapim tersebut merupakan versi ketiga dari kendaraan tersebut. Di mana versi ketiga ini, kata Abraham, memiliki beberapa penyempurnaan dari dua versi sebelumnya.
Dikatakannya, keunggulan utama terletak pada bodi mobil yang kini berbentuk Jeep sehingga lebih tangguh untuk bergerak di berbagai medan ekstrem.
“Lebih canggih dari versi sebelumnya (Maung), dari segi performa, dari segi tenaga, dari segi struktur bodi, dari segi tampilan juga lebih bagus,” ujar Abraham.
Lebih lanjut, Abraham juga mengakui prestasi PT Pindad tidak lepas dari peran Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto. Menurutnya, Maung versi terbaru yang memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sekitar 65 persen, merupakan bagian dari upaya yang terus digalakkan Prabowo.
“Penghargaan tertinggi kami berikan kepada Menhan, karena beliau telah mendorong dan memberikan kesempatan kepada kami,” ujarnya.
Juga, Abraham mengungkapkan bahwa Maung dimulai oleh Prabowo Subianto sejak awal. Ia pun mengatakan, kehadiran Maung dengan segala penyempurnaan yang ada hingga saat ini juga dilandasi oleh ide-ide inovatif dari Menhan Prabowo.
“(Pembuatan Maung) merupakan ide inovatif dari Menhan. Dari awal jadi Menhan, beliau menanyakan tentang kendaraan taktis 4×4. Kemudian Pindad membuatnya, dan beliau menamainya Maung. Itu versi pertama . ,” kata Ibrahim.
Dengan melibatkan tenaga ahli dan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, Pindad mengaku selalu berusaha memberikan yang terbaik. Selain itu, Abraham juga mengatakan target selanjutnya yang akan digarap sesuai arahan Prabowo adalah membangun pabrik mesin mandiri untuk meningkatkan TKDN produk kendaraan dalam negeri.
“Kalau (pabrik mesin) sudah ada di Indonesia, mulai bodi bisa dibuat di Indonesia, rangka tubular dan mesin juga bisa (dibuat di Indonesia), maka TKDN akan meningkat mendekati 70 sampai 80 persen,” ujar Ibrahim.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: