liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
Cocol88
Cocol88
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
https://www.thestdavidshotel.com/
Pria Nyamar Jadi Perempuan Pakai Burka, Ikut Turnamen Catur Wanita demi Uang

Pria Nyamar Jadi Perempuan Pakai Burka, Ikut Turnamen Catur Wanita demi Uang

NAIROBI, iNews.id – Seorang pecatur pria Kenya berusia 25 tahun rela berdandan sebagai seorang gadis agar bisa bermain di turnamen catur terbuka wanita yang diadakan di negara Afrika tersebut. Aksinya kemudian menjadi pemberitaan banyak media.

Pria itu bernama Stanley Omondi, mengenakan burqa dan kacamata. Dia kemudian mendaftar dengan nama samaran Millicent Awour. Namun, tindakan gigihnya akhirnya membuahkan hasil. Penyelenggara kompetisi, yang curiga dengan tanda-tanda itu, berhasil melepas penutupnya.

Belakangan, Omondi menulis surat permintaan maaf. Ia mengaku melakukan hal tersebut karena alasan ekonomi. Ia pun menyatakan siap menerima segala konsekuensi atas perbuatannya.

Presiden Asosiasi Catur Kenya, Bernard Wanjala, mengatakan Omondi bisa menghadapi larangan bermain catur kompetitif selama bertahun-tahun. “Awalnya kami tidak curiga, karena (wanita) mengenakan cadar itu normal,” kata Wanjala kepada BBC Sport Africa.

“Namun, sepanjang kompetisi, kami melihatnya menang melawan pemain yang sangat kuat. Tidak mungkin orang baru yang belum pernah bermain di turnamen (bisa melakukannya),” katanya.

Selain itu, sepatu yang dikenakan Omondi saat mengikuti turnamen juga terlihat janggal di mata panitia. Lebih lanjut, Omondi tidak pernah berbicara sepatah kata pun sepanjang pertandingan. Hal ini menambah kekhawatiran panitia.

“Dia memakai sepatu yang lebih maskulin daripada feminin. Kami juga melihat dia tidak berbicara, sampai dia mengambil token peserta dia tidak bisa berbicara,” kata Wanjala.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Ikuti iNews di Google Berita

Bagikan Artikel:

Konten di bawah ini disajikan oleh Pengiklan. Wartawan iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.