liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
Cocol88
Cocol88
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
https://www.thestdavidshotel.com/
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Proyek Gedung RS di Bogor

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Proyek Gedung RS di Bogor

BOGOR, iNews.id – Polisi menetapkan dua tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan gedung Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) Kota Bogor. Perbuatan keduanya merugikan keuangan negara sebesar Rp 1,6 miliar.

Kapolres Bogor Kota Kombe Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan kedua pelaku berinisial MHB dan ASR. Kasus ini terungkap dari pengaduan subkontraktor yang mengadukan tunggakan pembayaran proyek di tahun 2019.

“Reskrim mendapat laporan dari beberapa subkontraktor yang mengerjakan (proyek) di RSSM bahwa pembayarannya lambat, terlambat. Kemudian kami melakukan pemeriksaan dan penyidikan tindak pidana korupsi dan LP diterbitkan tahun 2019,” kata Bismo, Selasa ( 21/2/2023).

Dari situ, polisi melakukan penyelidikan. Terungkap fakta bahwa pada tahun 2017 terdapat proyek perluasan gedung RSSM untuk pelayanan administrasi pasien tahap II. Proses lelang dimenangkan oleh PT DDC yang diduga tidak sesuai prosedur.

“Kakak CSW yang menjabat PPK (almarhum) saat pemeriksaan memerintahkan kakak MHB selaku Ketua Pokja Seleksi untuk memenangkan PT DCC. Antara CSW dan MHB ini (sebagai) ASN,” ujarnya.

Dalam aturan, pemenang lelang tidak boleh diatur. Modusnya, PT DCC meminjam bendera perusahaan lain untuk memenangkan lelang.

“PT DCC ada dua direktur, pertama saudara ASR yang kita selamatkan dan saudara SKN yang sedang dalam proses penyelidikan dan penyidikan yang meninggal dunia. SKN ini menyiapkan dokumen palsu, dokumen palsu agar tampak benar sehingga PT DCC menjadi legal dan memenuhi syarat sebagai pemenang tender,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata Bismo, PT DCC sepertinya tidak mengerjakan proyek tersebut. Proyek itu malah diserahkan kepada subkontraktor.

Editor: Rizky Agustian

Ikuti iNews di Google Berita

Bagikan Artikel: