
Merasa Diperlakukan Tak Adil, Korut Kecam Sekjen PBB soal Senjata Nuklir
SEOUL, iNews.id – Korea Utara (Korut) mengecam pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres yang merujuk pada program nuklirnya. Guterres menggambarkan program nuklir Korea Utara sebagai bahaya yang jelas dan nyata.
Kantor berita KCNA pada Sabtu (14/1/2023) siang mengeluarkan pernyataan dari pejabat senior Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korea Utara, Jo Chol Su. Ia menyebut pernyataan itu sebagai standar ganda dan bisa merusak kepercayaan masyarakat internasional terhadap PBB.
Lanjut Jo, Guterres membidik Korut namun sekaligus mengabaikan akumulasi senjata yang dilakukan Amerika Serikat (AS).
Dia juga menyebut Jepang dalam pernyataan itu. Menurut Jo, Jepang tidak memiliki kualifikasi moral dan hukum untuk menjadi bagian dari Dewan Keamanan PBB karena masa lalu kolonialnya.
Pernyataan itu juga menegaskan kembali bahwa Korea Utara tidak akan pernah menyerahkan senjata nuklirnya.
Sebelumnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan peningkatan senjata nuklir secara eksponensial serta menciptakan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru untuk melawan AS dan Korea Selatan (Korsel).
Guterres mengatakan pada forum Dewan Keamanan PBB Kamis lalu bahwa Korea Utara memiliki tanggung jawab untuk kembali ke meja perundingan setelah gagal pada 2019. Saat itu pembicaraan nuklir antara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump tidak membuahkan hasil.
“Program senjata nuklir ilegal yang dilakukan oleh Republik Rakyat Demokratik Korea adalah bahaya yang jelas dan nyata, meningkatkan risiko dan ketegangan geopolitik ke tingkat yang baru,” kata Guterres.
Editor: Anton Suhartono
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: