
Korsleting Listrik Jadi Penyebab Terbanyak Kebakaran di Jakarta, Ini Imbauan Dinas Gulkarmat DKI
JAKARTA, iNews.id – Kepala Badan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan menjelaskan, kebakaran di ibu kota paling sering disebabkan oleh korsleting listrik. Untuk menghindari hal itu, dia meminta masyarakat melakukan pengecekan instalasi listrik secara berkala agar menggunakan peralatan Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengecek kembali pemasangan peralatan listrik di rumah atau di gedung-gedung yang ada, kemudian memastikan peralatan yang digunakan sudah berstandar SNI,” kata Satriadi, Sabtu (28/1/2023).
Dia juga mengimbau masyarakat untuk menghindari perilaku yang dapat menyebabkan korsleting listrik.
“Dari sisi penggunaan listrik, jangan sampai nanti pakai satu colokan saja, nanti akan menyebabkan korsleting. Misalnya, dalam satu rumah ada tujuh orang, tujuh handphone dicolok lalu ditinggal. untuk tidur, itu juga potensial,” katanya.
Tidak hanya disebabkan oleh korsleting listrik, kebakaran juga terkadang dipicu oleh ledakan tabung gas. Satriadi mengimbau masyarakat untuk mengecek kompor gas dan peralatan lainnya serta membersihkannya secara rutin, termasuk regulator.
“Yang tidak kalah penting adalah mengecek ulang kompor gas, peralatan memasak sering dibersihkan,” ujarnya.
Selain itu, Satriadi meminta masyarakat segera melapor ke layanan call center 112 jika terjadi kebakaran. Dia memastikan bahwa layanan yang disediakan oleh pemadam kebakaran gratis.
“Kalau ada kebakaran, segera laporkan ke pemadam kebakaran. Jangan malu-malu hubungi call center 112 yang sudah disiapkan Pemda DKI. Saya yakin gratis. Saya yakin gratis. . Saya larang mereka menerima apapun dari masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, Satriadi mengungkapkan insiden kebakaran pada Januari 2023 menurun dibandingkan periode yang sama pada 2022.
“Ada penurunan 132 tahun lalu (2022), tahun ini (2023) 129 kejadian kebakaran,” ujarnya.
Satriadi juga memberikan data kejadian kebakaran yang didominasi korsleting listrik disusul tabung gas.
“Data tahun 2022 diduga menyebabkan 91 kejadian korsleting listrik dan 17 kejadian tabung gas. Sedangkan tahun 2023 akibat korsleting listrik sebanyak 79 kejadian dan 20 kejadian tabung gas,” ujarnya.
Editor: Rizal Bomantama
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: