liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
Cocol88
Cocol88
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
https://www.thestdavidshotel.com/
Kisah Tim SAR Turki Pertaruhkan Nyawa Masuk Bangunan Rapuh demi Cari Ponsel Nenek Korban Gempa

Kisah Tim SAR Turki Pertaruhkan Nyawa Masuk Bangunan Rapuh demi Cari Ponsel Nenek Korban Gempa

ANTAKYA, iNews.id – Selalu ada kisah mengharukan di balik bencana, seperti gempa Turki. Murathan Adil, anggota tim SAR militer Turki, menuruti permintaan seorang nenek berusia 75 tahun untuk menemukan ponselnya di bangunan rapuh tempat tinggalnya di Kota Anatakya, Hatay, Sabtu (11/2/2018). 2023).

Masuk ke unit tempat tinggal nenek ramah bernama Mama Busra itu tentu berisiko karena bangunan itu sewaktu-waktu bisa roboh mengingat kondisinya yang rapuh. Namun, Adil dan teman-temannya tetap sabar memenuhi permintaan sang nenek.

Ia dibantu dengan menggunakan ember ekskavator untuk diarahkan ke posisi tempat tinggal Mama Busra di lantai 2. Bangunan itu benar-benar rapuh. Posisi bangunan berada di jalan sempit yang berubah menjadi jalan buntu akibat puing-puing yang ditinggalkan gempa. Fondasi bangunan dan ruang bawah tanah telah runtuh. Bagian fasad juga sudah runtuh dan terdapat retakan yang menganga.

Menurut sang nenek, seperti dituturkan Reuters, ponsel adalah satu-satunya alat komunikasi dengan anaknya. Dia tidak tahu bagaimana keadaan anaknya 5 hari setelah gempa.

Singkat cerita, setelah sampai di lantai 2 seorang relawan keluar dari gedung dan Adil menyapanya. Mereka membawa tas berwarna merah yang berisi HP Mama Busra dan beberapa perlengkapan lain yang mungkin dibutuhkan.

Ponsel tersebut diserahkan kepada Mama Busra dalam keadaan mati. Dapat dipahami bahwa gempa telah berlangsung selama 5 hari saat itu dan ponsel padam.

Mama Busra semakin cemas karena ternyata ponselnya tidak bisa digunakan untuk mengetahui kondisi anaknya.

Editor: Anton Suhartono

Ikuti iNews di Google Berita

Bagikan Artikel: