
Kisah Tim SAR Turki Pertaruhkan Nyawa Masuk Bangunan Rapuh demi Cari Ponsel Nenek Korban Gempa
ANTAKYA, iNews.id – Selalu ada kisah mengharukan di balik bencana, seperti gempa Turki. Murathan Adil, anggota tim SAR militer Turki, menuruti permintaan seorang nenek berusia 75 tahun untuk menemukan ponselnya di bangunan rapuh tempat tinggalnya di Kota Anatakya, Hatay, Sabtu (11/2/2018). 2023).
Masuk ke unit tempat tinggal nenek ramah bernama Mama Busra itu tentu berisiko karena bangunan itu sewaktu-waktu bisa roboh mengingat kondisinya yang rapuh. Namun, Adil dan teman-temannya tetap sabar memenuhi permintaan sang nenek.
Ia dibantu dengan menggunakan ember ekskavator untuk diarahkan ke posisi tempat tinggal Mama Busra di lantai 2. Bangunan itu benar-benar rapuh. Posisi bangunan berada di jalan sempit yang berubah menjadi jalan buntu akibat puing-puing yang ditinggalkan gempa. Fondasi bangunan dan ruang bawah tanah telah runtuh. Bagian fasad juga sudah runtuh dan terdapat retakan yang menganga.
Menurut sang nenek, seperti dituturkan Reuters, ponsel adalah satu-satunya alat komunikasi dengan anaknya. Dia tidak tahu bagaimana keadaan anaknya 5 hari setelah gempa.
Singkat cerita, setelah sampai di lantai 2 seorang relawan keluar dari gedung dan Adil menyapanya. Mereka membawa tas berwarna merah yang berisi HP Mama Busra dan beberapa perlengkapan lain yang mungkin dibutuhkan.
Ponsel tersebut diserahkan kepada Mama Busra dalam keadaan mati. Dapat dipahami bahwa gempa telah berlangsung selama 5 hari saat itu dan ponsel padam.
Mama Busra semakin cemas karena ternyata ponselnya tidak bisa digunakan untuk mengetahui kondisi anaknya.
Editor: Anton Suhartono
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: