
Covid-19 Landai, Aktivitas Ekonomi di Pasar Tanah Abang Kembali Menggeliat Jelang Natal
JAKARTA, iNews.id – Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat kembali ramai jelang Natal dan Tahun Baru 2023. Apalagi setelah pandemi Covid-19 cenderung menurun dan ada sinyal dari pemerintah untuk membatalkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan sosial (PPKM). ) dalam waktu dekat.
Sekretaris Kota Jakarta Pusat, Iqbal Akbarudin menjelaskan, Pasar Tanah Abang merupakan barometer kegiatan perekonomian di Jakarta dan secara nasional.
“Kegiatan di Pasar Tanah Abang menjadi salah satu barometer nasional jika ingin melihat situasi pandemi Covid-19 yang sudah mulai normal kembali,” ujarnya di Stasiun Tanah Abang, Sabtu (24/12/2022).
Di antaranya yang bisa dilihat adalah pergerakan perdagangan pusat perdagangan pakaian dan tekstil utama ke berbagai wilayah di Indonesia dan Asia sejak kedatangan penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) komuter di Stasiun Tanah Abang yang sejak awal sudah ramai. pagi Penumpang KA yang tiba di Stasiun Tanah Abang didominasi dari arah timur, yakni dari Bekasi hingga beberapa wilayah di sekitar Jakarta.
Rangkain gerbong KRL sudah terisi penuh penumpang di dua stasiun kereta api antara lain Stasiun Bekasi dan Stasiun Manggarai. Pengunjung pasar melalui stasiun umumnya berpindah ke kawasan Pusat Grosir Tanah Abang melalui Jembatan Lintas Serba Guna yang merupakan koridor yang menghubungkan penumpang kereta api dengan kios-kios pedagang.
Sementara itu, kondisi lalu lintas di Bundaran Jatibaru yang berada tepat di bawah jembatan tampak macet akibat aktivitas komersial. Pengunjung yang melewati koridor jembatan sepanjang 300 meter ini akan disambut oleh ratusan kios yang menjual pakaian dan pernak-pernik yang membelah jalan masuk dan keluar stasiun yang hanya membutuhkan empat orang untuk saling berpapasan.
Suasana ramai pengunjung yang mayoritas berburu baju dan kain jadi. Sejumlah pengguna tampak sibuk menawar harga produk eceran dan grosir dengan pedagang sehingga pejalan kaki beberapa kali harus berhenti karena antri.
Jika pada umumnya pengguna yang datang mematuhi penggunaan masker, tidak demikian halnya dengan beberapa pedagang di lokasi tersebut. Mereka menjual produknya tanpa masker.
Tempat cuci tangan hanya tersedia di pintu keluar stasiun, sedangkan tempat cuci tangan di pintu masuk pusat grosir terbengkalai, tidak ada air ledeng dan sabun.
Suasana di Pusat Grosir Tanah Abang yang terbagi menjadi tujuh lantai ini nyaris dipenuhi pengunjung. Dominasi konsumen mulai dari lantai dasar hingga lantai 3 yang menjual berbagai macam pakaian kasual dan formal, kain impor hingga topi dan tas.
Editor: Rizal Bomantama
:
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: