liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
Cocol88
Cocol88
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
Bosswin168
https://www.thestdavidshotel.com/
Anwar Ibrahim Murka Dituduh Dukung Komunis dan LGBT, Gugat Politikus Malaysia

Anwar Ibrahim Murka Dituduh Dukung Komunis dan LGBT, Gugat Politikus Malaysia

KUALA LUMPUR, iNews.id – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menggugat seorang pejabat Partai Islam Perak-Malaysia (PAS), Razman Zakaria, karena menyebarkan fitnah. Dalam pidatonya pada 6 November atau saat kampanye pemilu Malaysia, Razman dituduh mengasosiasikan Anwar dengan LGBT dan mendukung komunisme.

Sesuai gugatan, Razman berpidato di pasar malam Tebuk Pancur yang juga disiarkan secara langsung melalui akun Facebook “Haji Razman Zakaria”. Postingan tersebut telah dilihat lebih dari 94.400 kali dan mendapat lebih dari 5.100 komentar, dibagikan 429 kali, dan mendapat lebih dari 2.600 komentar per Senin (5/12/2022).

Video tersebut kemudian direkam ulang di sebuah portal berita online.

Anwar mengatakan pernyataan dan artikel menuduhnya sebagai pembohong, mempraktikkan dan mendukung ideologi komunis, dan mempromosikan pernikahan sesama jenis.

Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang juga pimpinan koalisi Pakatan Harapan itu membantah tudingan yang disebutkan dalam siaran dan artikel tersebut karena selalu memperjuangkan nilai-nilai Islam dan agenda reformasi yang lebih luas. Siaran dan laporan itu, lanjutnya, dibuat untuk merusak reputasinya.

Editor: Anton Suhartono

Bagikan Artikel: