
Anggaran Militer Cetak Rekor Rp13.200 Triliun, Jepang Tegaskan Tetap Negara Damai
TOKYO, iNews.id – Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida bersikeras bahwa Jepang akan tetap menjadi negara yang damai meskipun anggaran militernya telah meningkat ke rekor tertinggi sejak Perang Dunia Kedua. Negeri Matahari Terbit itu menaikkan anggaran militernya pada tahun fiskal mulai April 2023 sebagai upaya menangkis ancaman dari China dan Korea Utara (Korut).
Jepang berkomitmen terhadap perdamaian dunia dengan mengacu pada tiga prinsip bebas nuklir.
“Keputusan ini merupakan kebijakan keamanan Jepang, namun dalam kerangka konstitusi dan hukum internasional tidak melanggar tiga prinsip kemerdekaan nuklir, mempertahankan prinsip penggunaan angkatan bersenjata untuk pertahanan, dan tidak menyimpang dari negara yang damai,” Kishida ujar dalam pidatonya di parlemen, Senin (23/1/2023), seperti dikutip dari Sputnik.
Pada akhir tahun 2022, Jepang menyetujui rancangan anggaran tahun fiskal berikutnya sebesar 114,38 triliun yen atau sekitar Rp13.200 triliun, meningkat 6,8 triliun yen dibandingkan anggaran pertahanan tahun ini.
Kenaikan anggaran tersebut terkait dengan keputusan pemerintah untuk memastikan belanja pertahanan sebesar 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2027.
Anggaran tersebut antara lain akan digunakan untuk membeli rudal pertahanan Patriot dan rudal serang Tomahawk dari Amerika Serikat (AS). Pembelian rudal Tomahawk menunjukkan niat Jepang untuk menyerang wilayah musuh. Selain itu, Jepang akan membuat senjata jarak jauhnya sendiri.
Editor: Anton Suhartono
Ikuti iNews di Google Berita
Bagikan Artikel: